Sejarah Singkat Coca-Cola
Coca-Cola
pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal
sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John,
menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak
menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf
miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Chandler
piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam
benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian
dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya
periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung
hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam
dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Jenis-jenis Coca-Cola
The
Coca-Cola Company juga
telah memperkenalkan beberapa minuman kola lainnya dibawah merek Coke. Yang paling
terkenal adalahDiet
Coke, yang telah menjadi kola
diet utama. Selain itu, ada juga Caffeine free Coke, Cherry Coke, Coke ZERO, Vanilla Coke, dan edisi khusus
lainnya dengan lemon, jeruk limau, dan
bahkan kopi.
1.TAHAP PENGENALAN
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis.
2.TAHAP PERTUMBUHAN
@ Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Candler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
@ Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: “Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain”.
Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola
Tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. Tidak hanya minumannya, botol Coca Cola yang bentuknya khas juga terdaftar patennya pada tahun 1960.
Coca Cola pertama kali dijual dalam bentuk kalengan pada
tahun 1955. Setelah itu Coca Cola terus membuat pengembangan merek dan juga
mengganti slogan-slogannya yang dinilai mampu untuk menyesuaikan dengan trend
perkembangan pasar.
Pada tahun 2000, Coca Cola Company merupakan pabrik Minuman Ringan Berkarbonat terbesar di dunia. Meskipun produk ini telah memiliki sejarah yang panjang, akhir-akhir ini mereka terjebak dalam kesulitan finansial karena kesalahan strategi dalam penentuan elemen harga.
Masa Sekarang,
Coca-Cola Company adalah produsen terkemuka di dunia, pemasar, dan distributor non-alkohol minuman konsentrat dan sirup.
Perusahaan dan anak perusahaan mempekerjakan hampir 31.000 orang di seluruh dunia. Sirup, konsentrat dan minuman untuk basis Coca-Cola, merek unggulan Perusahaan, dan lebih dari 230 lainnya Perusahaan minuman ringan merek yang diproduksi dan dijual oleh Coca-Cola Company dan anak perusahaan di hampir 200 negara di seluruh dunia.
Pada tahun 2000, Coca Cola Company merupakan pabrik Minuman Ringan Berkarbonat terbesar di dunia. Meskipun produk ini telah memiliki sejarah yang panjang, akhir-akhir ini mereka terjebak dalam kesulitan finansial karena kesalahan strategi dalam penentuan elemen harga.
Masa Sekarang,
Coca-Cola Company adalah produsen terkemuka di dunia, pemasar, dan distributor non-alkohol minuman konsentrat dan sirup.
Perusahaan dan anak perusahaan mempekerjakan hampir 31.000 orang di seluruh dunia. Sirup, konsentrat dan minuman untuk basis Coca-Cola, merek unggulan Perusahaan, dan lebih dari 230 lainnya Perusahaan minuman ringan merek yang diproduksi dan dijual oleh Coca-Cola Company dan anak perusahaan di hampir 200 negara di seluruh dunia.
3.TAHAP PENDEWASAAN/KEMATANGAN
v Coca-cola
Dewasa ini penjualan coca-cola cenderung tidak ada peningkatan (stabil). Di karenakan:
a) Adanya pesaing-pesaing baru Untuk saat ini banyak sekali bermunculan produk-produk baru yang di keluarkan oleh pesaing. Hal tersebut membuat konsumen / pelangga coca-cola beralih produk pesaing. Salah satunya adalah harga coca-cola yang tergolong cukup tinggi/ mahal di banding dengan produk pesaing, sebagai contoh ialah produk BIG COLA. Untuk saat ini harga satu buah kemasan big cola Rp.3000,- sementara harga coca-cola Rp.4.950.
b) Kejenuhan konsumen
Hal lain yang mempengaruhi tidak meningkatnya penjualan ialah kejenuhan konsumen. Salah satu hal yang membuktikan adanya kejenuhan konsumen akan coca-cola adalah
Kejenuhan minuman karbonisasi,Banyak ahli gizi mengatakan bahwa Coca-Cola dan minuman ringan lainnya dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.
c) Strategi pemasaran kurang efektif
Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa masalah yang dihadapinya.
Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan pemasaran Coca Cola agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis
4.TAHAP PENURUNAN
Pada tahun 2003 Pusat Sains dan Lingkungan (CSE), sebuah organisasi
non-pemerintah di New Delhi, mengatakan air soda yang diproduksi oleh produsen
minuman ringan di India, termasuk raksasa multinasional PepsiCo dan Coca-Cola,
mengandung racun termasuk lindan, DDT, yang dapat berkontribusi terhadap kanker
dan gangguan sistem kekebalan tubuh. CSE menemukan bahwa India menghasilkan
produk minuman ringan Pepsi telah 36 kali tingkat residu pestisida
diperbolehkan sesuai dengan peraturan Uni Eropa; minuman ringan Coca-Cola
ditemukan memiliki 30 kali jumlah yang diizinkan. CSE mengatakan telah menguji
produk yang sama dijual di Amerika Serikat dan tidak menemukan residu seperti
Setelah tuduhan pestisida dilakukan pada tahun 2003., Coca-Cola penjualan di
India mengalami penurunan sebesar 15 persen.
Pada tahun 2004 sebuah komite parlemen India didukung temuan CSE dan sebuah komite yang ditunjuk pemerintah bertugas dengan mengembangkan standar pertama di dunia pestisida untuk minuman ringan. The Coca-Cola telah menjawab bahwa pabrik filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan yang produknya diuji untuk pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan minimum yang sebelum Coca-Cola didistribusikan. Di negara bagian India Kerala penjualan dan produksi Coca- cola, bersama dengan minuman ringan lainnya, pada awalnya dilarang setelah tuduhan, sampai Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik hanya memutuskan bahwa pemerintah federal bisa melarang produk makanan. Coca-Cola juga telah dituduh penggunaan air yang berlebihan di India.
Pada tahun 2004 sebuah komite parlemen India didukung temuan CSE dan sebuah komite yang ditunjuk pemerintah bertugas dengan mengembangkan standar pertama di dunia pestisida untuk minuman ringan. The Coca-Cola telah menjawab bahwa pabrik filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan yang produknya diuji untuk pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan minimum yang sebelum Coca-Cola didistribusikan. Di negara bagian India Kerala penjualan dan produksi Coca- cola, bersama dengan minuman ringan lainnya, pada awalnya dilarang setelah tuduhan, sampai Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik hanya memutuskan bahwa pemerintah federal bisa melarang produk makanan. Coca-Cola juga telah dituduh penggunaan air yang berlebihan di India.
PROFIL
Coca-Cola atau Coke adalah minuman bersoda kola yang
dijual di berbagai restoran, toko, danmesin pengecer di lebih dari 200 negara. Minuman ini
diproduksi oleh The Coca-Cola
Company. Coke adalah salah satu merek yang
paling dikenal dan paling luas penjualannya. Saingan utamanya adalahPepsi.
Coca-cola merupakan
perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca-cola menjual empat dari lima top
minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca-cola, Diet coke, Sprite, dan
Fanta. Coca-cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca-cola
kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman.
Produk-produk coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan,
serta pemasok.
Coca-Cola pertama
kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang
ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali
mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca Cola. Frank M.
Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena
berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian,
ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah
logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton
menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan
produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi
satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya
periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang
kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada
1892.
Chandler piawai
dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam
benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian
dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya
periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung
hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam
dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan
merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan
konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut:
"Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan
mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera
popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan
yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek
dagang terdaftar.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
RUANG LINGKUP USAHA
Coca-cola Company
adalah perusahaan yang telah berhasil menjadi global dalam dua hal yaitu dalam
hal visi dan skala operasi, yang dikelola berdasarkan penguasaan pasar lokal.
Daerah operasinya meliputi 200 negara dan mengendalikan 47 persen pangsa pasar soft
drinks yang dikonsumsi seluruh dunia dengan angka konsumsi sebesar 1,06 juta
per hari di seluruh Dunia. Coca Cola adalah contoh merk yang sangat dominan di
dunia. Dan Coca-cola Company sudah dan masih memanage minuman soda pop wilayah
Indonesia dan Filipina dengan selera lokal (The Wall Street
Journal 1989).
Berikut ini merupakan tabel produk Coca Cola beserta produk dari kompetitor.
PENGEMBANGAN STRATEGI
Perusahaan
Coca-cola dalam mengembangkan strategi perusahaanya melalui langkah-langkah berikut
ini:
1. Melakukan Analisis SWOT
Kekuatan
(Strengths-S)
Menguasai pangsa pasar dunia
Beroperasi hingga lebih dari 200
negara
Memproduksi 400 merk yang terdiri
lebih dari 2600 produk minuman
Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat
Perusahaan minuman terbesar sedunia
Sebagai inovator dalam industri soft
drink
Melakukan bottling investment dengan
beberapa investee
Mempunyai struktur organisasi yang
Kelemahan
(Weaknesses-W)
Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam
mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
Coca Cola hanya berbasis pada kategori
minuman dan belum merambah ke sektor lain
Bagan struktur organisasi yang tidak
mencakup semua jabatan yang ada sangat baik
Coca-cola memenangkan pengahargaan
untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif
Per. Memiliki kepopuleran merk yang
tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
Memiliki divisi di
beberapa negara
Memiliki seni dalam kegiatan marketing
Nomor 1 dalam penjualan minuman jus
dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
Perbedaan geografi perusahaan
memberikan keseimbangan
Memiliki social responsibilities yang
sangat baik
Net operating revenue tumbuh 4%
menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion
Peluang
(Opportunities-O)
Meningkatnya gayhidup beberap konsumen
akasoftdrink
Pendistribusian produk yang mudake
berbagai daerakarena luasnyjaringan
Kerjasama dengaberbagai pihak
Pengembangan produk baru jeni makanan
Pertumbuhan iklan di internet karena
penggunaan internet telah meningkat
Ancaman
(Threats-T)
Banyak konsumen yang mulai
meninggalkan minuman berkarbonasi
Di beberapa negara seperti India
melarang penjualancoca-cola
Invasi AS ke Irakyang
mempengaruhipenjualan coca-cola
Tingginya harga bahan mentah
Kesulitan mengaturseluruh
anakperusahaan sedunia
2. Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan
MISI
a) Untuk memperbarui dunia di pikiran, tubuh dan jiwa
a) Untuk memperbarui dunia di pikiran, tubuh dan jiwa
b) Untuk inspirasi saat optimisme, melalui merek dan tindakan
kami
c) Untuk menciptakan nilai dan membuat perbedaan di mana kita terlibat.
c) Untuk menciptakan nilai dan membuat perbedaan di mana kita terlibat.
VISI
Dari misi yang ada, perusahaan berharap dapat meningkatkan laba perusahaan
sehingga dapat membagi deviden pada pemegang saham di akhir tahunnya.
Perusahaan juga menginginkan adanya ikatan pada mitra dan menciptakan loyalitas
pada setiap mitra yang bergabung. Selain itu, juga dapat menciptakan portofolio
bisnis di dunia minuman, sehingga need and want konsumen dapat tercapai. Banyak
keinginan yang perusahaan capai dan berharap semua sesuai dengan visi dan misi
yang telah ditentukan.
Untuk mencapai misi kami,
kami telah mengembangkan serangkaian tujuan, yang kami akan bekerja sama dengan
pembotolan kami untuk menyampaikan:
a) Laba
a) Laba
Memaksimalkan kembali ke
pemilik saham sementara memperhatikan tanggung jawab kami secara keseluruhan.
b) Orang-orang
Menjadi tempat yang bagus untuk bekerja di mana orang-orang terinspirasi untuk menjadi yang terbaik mereka dapat.
c) Portofolio
Membawa kepada dunia portofolio merek minuman yang mengantisipasi dan memuaskan keinginan orang itu dan kebutuhan.
d) Mitra
Pemeliharaan jaringan memenangkan mitra dan saling membangun loyalitas.
e) Planet
Menjadi warga global yang bertanggung jawab yang membuat perbedaan.
b) Orang-orang
Menjadi tempat yang bagus untuk bekerja di mana orang-orang terinspirasi untuk menjadi yang terbaik mereka dapat.
c) Portofolio
Membawa kepada dunia portofolio merek minuman yang mengantisipasi dan memuaskan keinginan orang itu dan kebutuhan.
d) Mitra
Pemeliharaan jaringan memenangkan mitra dan saling membangun loyalitas.
e) Planet
Menjadi warga global yang bertanggung jawab yang membuat perbedaan.
3. Menentukan Strategi
Strategi yang diterapkan
oleh perusahaan Coca-cola berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Strategi SO
Meningkatkan jumlah produk dan
didistribusikan ke banyak daerah
Memperbanyak iklan dari situs web
Memproduksi jenis produk makanan
2. Strategi WO
Mulai melayanidaerah-daerah
yangkiranya kurang mendapatpendistribusian dariproduk
Memakai iklan di situsweb
untukmemperkenalkan jenisproduk baru
meningkatkan kerjasama dengan marketplacuntuk
meningkatkanpendistribusiaan produknya
3. Strategi ST
Meningkatkan distribusi produk ke
banyak daerah
Meningkatkan jumlah penjualan di
daerah yang tidak ditentang
Mencari pemasok yang menawarkan harga
terendah untuk bahanmentah
Memperbaiki sistemkinerja manajemen
dankaryawan di perusahaan
Memperbanyak iklandi situs web
Memperluas segmenpasar pada
konsumenyang tidak anti-Amerika
4. Strategi WO
Mulai melayani daerah-daerah yang
kiranya kurang mendapat pendistribusian dari produk
Memakai iklan di situs web untuk
memperkenalkan jenis produk baru
meningkatkan kerja sama dengan
marketplace untuk meningkatkan pendistribusiaanproduknya
5. Strategi ST
Meningkatkan distribusi produk ke
banyak daerah
Meningkatkan jumlah penjualan di
daerah yang tidak ditentang
Mencari pemasok yang menawarkan harga
terendah untuk bahanmentah
Memperbaiki sistemkinerja manajemen
dan karyawan di perusahaan
Memperbanyak iklandi situs web
Memperluas segmenpasar pada konsumen
yang tidak anti-Amerika
6. Strategi WT
Tidak mejual pada negara yang
memberlakukan peraturan melarang penjualan coca-cola
Memperbanyak minuman yang tidak
berkabonasi
4. Mengenal dan menjalankan faktor
penentu keberhasilan.
1. Merek Coca-cola sudah dikenal
masyarakat seluruh dunia lebih dari 1 abad.
2. Coca-cola sudah beroperasi hingga
lebih dari 200 negara.
3. Memiliki 400 buah nerek yang terdiri
dari lebih dari 2600 produk minuman.
4. Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat.
5. Sebagai inovator dalam industri soft
drink.
6. Melakukan bottling investment dengan
beberapa investee.
7. Mempunyai struktur organisasi yang
sangat baik.
8. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi
dan dikenal oleh masyarakat sedunia.
9. Memiliki divisi di beberapa Negara.
10. Kaleng dari jenis produk yang paling
inovatif dan atraktif.
11. Perbedaan geografi perusahaan
memberikan keseimbangan
12. Memiliki social responsibilities yang
sangat baik
13. Net operating revenue tumbuh 4%
menjadi $24.1 billion, dan
14. Operating income tumbuh 4% menjadi
$6.3 billion.
15. Meningkatnya gaya hidup beberapa
konsumen akan softdrink
16. Pendistribusian produk yang mudah ke
berbagai daerah karena luasnya
17. Kerjasama dengan berbagai pihak
18. Pengembangan produk baru jenis makanan
19. Pertumbuhan iklan di internet
karena penggunaan internet telah meningkat
STRATEGI OPERASI GLOBAL COCA-COLA
Perusahaan
Coca-cola merupakan sebuah perusahaan multinasional,karena Coca-cola terlibat
banyak dalam bisnis internasional,mempunyai atau mengendalikan fasilitas di
lebih dari satu Negara. Dalam perusahaan multinasional sendiri dihadapkan
dengan empat strategi operasi, seperti strategi internasional, multidomestik,
global dan transnasional. Dalam hal ini Coca-cola memilih strategi global. Dan
Coca-cola dalam strategi globalnya menggunakan sistem Strategic Route Planning
(SRP).
Sederhananya, SRP
merupakan solusi TI yang memungkinkan perusahaan merumuskan strategi routing
secara tepat. Misalnya, sebuah area dengan jumlah penduduk tertentu sebaiknya
dilayani dengan berapa armada, bagaimana jalur masing-masing armada agar lebih
efisien dan efektif, wilayah mana yang masih kosong dan bisa dipenetrasi oleh
wiraniaga (salesman) CCAI, dan sebagainya. Semua itu bisa diketahui dari SRP
yang serba terkomputerisasi. Singkatnya, ini merupakan sistem aplikasi yang
bisa memproses digital mapping distribusi produk-produk Cola-Cola.
Bagi perusahaan
penjualan (sales company) seperti CCAI, SRP jelas sangat dibutuhkan dalam
proses bisnisnya. Ini diakui Deborah Intan Nova, Manajer Sistem Informasi
Nasional & Teknologi CCAI. Eksekutif yang punya nama panggilan Debbie ini
lebih jauh menjelaskan, ada empat tujuan implementasi TI di CCAI. Pertama,
meningkatkan pendapatan (revenue generation). Kedua, meningkatkan pelayanan
pelanggan. Ketiga, mengelola atau meminimalkan biaya (efisiensi). Dan keempat,
meningkatkan utilisasi aset –, truk, chiller, colddrink, dan lain-lain. “Cuma,
fokus kami memang pada dua tujuan yang pertama,” tutur Debbie yang sudah 9
tahun berkarier di lingkungan Coca-Cola.
Menariknya, SRP ini
bukan sekadar teknologi berbasis global positioning system (GPS) sebagaimana
banyak dipakai perusahaan distribusi atau taksi. Kalau GPS sekadar untuk
melihat atau memotret posisi sementara, SRP menggabungkan antara GPS dengan
hitung-hitungan aritmatika. “GPS diperlukan untuk meng-capture letak atau
lokasi masing-masing gerai. Dari situ kemudian dimasukkan ke dalam sistem SRP
dan diolah untuk merumuskan pola kunjungan atau rute terbaik,” tutur Debbie
yang berlatar belakang pendidikan teknik industri itu. Dari SRP, manajemen
mengetahui, misalnya bila CCAI punya 20 truk kanvas, rute mana saja yang paling
efektif dan efisien yang harus dilewati masing-masing truk hingga tidak ada
gerai yang terlewatkan. “Jangan sampai salesman mengendarai mobil lebih jauh
dan mengunjugi banyak tempat, tapi secara total tingkat produktivitasnya
rendah.
DESAIN PRODUK
Analisis Produk
Siklus Hidup Produk Coca-Cola Company
Beberapa produk dirancang dengan siklus tertentu
·
Barang-barang mode (fashion) mungkin memiliki siklus selama lima
bulan, tetapi mobil (dengan sedikit modifikasi) memiliki siklus sepuluh tahun.
Dalam kasus kendaraan bermotor, penggantian model akan dirancang untuk
mengganti model lama ketika penjualan menurun pada tingkat yang tidak
diharapkan.
·
Produk minuman seperti Guinness dan Coca-Cola memiliki siklus
hidup yang tak terbatas
Gambar diatas menunjukan tingkat konsumsi per kapita serta
pendapatan perusahaan diseluruh dunia di mana angkanya terus mengalami
peningkatan yang signifikan. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan Coca-Cola Company seperti melakukan analisa portofolio produk
untuk mengetahui perkembangan pasar, melakukan penyesuaian terhadap keinginan
konsumen,serta mengetahui siklus produk.
Pada tahun 2005,
portofolio Coca-Cola Company menunjukan keseimbangan
Pasar minuman olah raga mengalami
peningkatan volume sebesar 23 % pada tahun 2005 , dimana penjualannya dipimpin
oleh Aquaruis dan POWERADE. Penjualan Aquarius mengalami peningkatan sebesar 25
% pada tahun 2005 dan produk POWERADE kini telah tersedian di setiap agen
pemasaran Coca-Cola Company di 76 negara.
Pasar minuman berenergi mengalami
peningkatan volume sebesar 200% pada tahun 2005, bertepatan dengan peluncuran
produk baru dari Coca-cola yaitu Full Throttle dan Sugar free Full Throttle.
Produk tersebut mengalami kesuksesan sehingga menjadikan Coca-Cola menempati
posisi ke tiga dalam pasar minuman berenergi di Amerika Serikat dalam waktu
kurang dari satu tahun. Minuman pembakkar kalori tersebut mengalami peningkatan
penjualan sebersar 38% pada tahun 2005.
Pasar minuman berkarbonasi mengalami
peningkatan volume sebesar 2%. Diet Sprite Zero / Sprite Zero mengalami
peningkatan volume sebesar 16% di seluruh dunia yang didukung oleh peningkatan
penjualan produk Sprite sebesar 5 %. Produk Fanta juga mengalami peningkatan
sebesar 5% dan Coca-Cola sebesar 2 %.
Berdasarkan uraian
diatas, maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan analisis portofolio produk
sangat diperlukan untuk menentukan produk baru yang akan diluncurkan serta
perkembangan siklus produk yang sudah ada. Coca-cola Company memfokuskan
kegiatan pada peluncuran produk baru pada segmen produk yang sedang mengalami
peningkatan permintaan sehingga produk yang diluncurkan memperoleh angka
penjualan yang tinggi. Selain itu Coca-Cola Company relatif cepat dalam
menciptakan produk baru sehingga kegiatan tersebut dapat mensiasati siklus
hidup produk yang relatif cepat serta keinginan konsumen yang cenderung
mengalami perubahan dalam waktu yang singkat.
Strategi Produk Coca-cola
Company
Coca-Cola Company memiliki
jumlah produk sekitar 2.800 jenis produk. Produk-produk tersebut memiliki jenis
serta segmentasi yang berbeda. Produk-produk tersebut dibagi dalam banyak lini
produk dengan segmentasi serta targeting yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang beragam
Tindakan lini produk Coca-cola company :
a. Penambahan Produk Baru
Tindakan lini produk Coca-cola company :
a. Penambahan Produk Baru
Salah satu produk yang
paling di kenal di seluruh dunia dari Coca-Cola Company adalah produk
Coca-Cola, Fanta, dan Sprite. Sebagai brand paling dikenal serta menguasai pasar
minuman dunia, maka Coca-Cola senantiasa melakukan berbagai inovasi agar mampu
menyajikan produk yang dibutuhkan konsumen seiring dengan perubahan yang
terjadi di masyarakat.
Beberapa produk baru dari Coca-Cola company :
■ Coca-Cola Zero
■ Sprite Zero
■ Minute Maid Light Cherry Limeade
■ Dasani Sensations
■ BACARDI® Mixers Mojito
■ Minute Maid® Juices to Go
b. Memperbaiki Produk
Beberapa produk baru dari Coca-Cola company :
■ Coca-Cola Zero
■ Sprite Zero
■ Minute Maid Light Cherry Limeade
■ Dasani Sensations
■ BACARDI® Mixers Mojito
■ Minute Maid® Juices to Go
b. Memperbaiki Produk
Demi menyajikan
produk yang berkualitas bagi konsumen, maka Coca-Cola Company senantiasa
melakukan perbaikan pada produk-produk yang ditawarkannya. Hal tersebut
berkaitan dengan perkembangan keinginan serta kebutuhan konsumen yang selalu
menginginkan produk yang memberikan manfaat dan tidak membahayakan tubuh.
Sebagai contoh, pada tahun 2005 Coca-Cola memperkenalkan produk Powerade Option
sebagai respon terhadap produk pesaing Gatorade yaitu Propel. Powerade
menawarkan minuman olah raga yang rendah kalori dengan menggunakan zat pewarna
serta pemanis dari sirup jagung, sucralosa, dan acesulfame potassium sebagai
pengganti gula
c. Membuang Produk Atau
Menghentikan Produksi Suatu Produk
Coca-Cola Company
merupakan perusahaan yang memiliki sekitar 400 buah Merk dagang dengan jumlah
produk sekitar 3.000 jenis produk. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat
besar bagi sebuah perusahaan minuman. Dengan jumlah yang sangat besar tersebut,
maka terjadi beberapa permasalahan berkaitan dengan respon pasar terhadap
produk, keadaan penjualan, serta efektifitas produksi. Terdapat beberapa produk
Coca-Cola yang memiliki respon pasar yang relatif buruk serta permintaan pasar
yang rendah. Oleh karena itu diambil langkah-langkah pengamanan terhadap
produk-produk terkait agar tidak mengalami hal serupa, yaitu dengan membuang
atau menghentikan produk yang memiliki nilai jual yang rendah karena akan
mengakibatkan kerugian apabila diteruskan. Selain faktor-faktor tersebut,
terdapat pula faktor kelangkaan bahan-bahan pembuat produk tersebut maka
kegiatan produksi menjadi sulit.
Kegiatan produksi
dan promosi dapat dilakukan untuk produk-produk yang memiliki respon besar
serta penjualan tinggi. Salah satu contohnya adalah produk Barq’s yang
merupakan produk minuman soda dengan rasa root beer. Barq’s telah menghentikan
beberapa produksinya yang kurang efektif seperti Barq's Orange Soda , Barq's Lemon-Lime
Soda serta Barq's Grape Soda.
Strategi Pengembangan
Produk
Coca-Cola untuk
mengembangkan produknya dengan cara mengajak masyarakat lebih dalam lagi dengan
mengenali produk – produk tersebut dengan cara mempromosikan nya ketengah masyarakat
sebab PT Coca-Cola mempunyai kekuatan Riset and Development yang intensif,
pertumbuhan penjualan, Brand Image, loyalitas konsumen, keadaan distribusi dan
pangsa pasar, harga produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan
terlatih,sehingga perusahaan tersebut harus bisa menggunakan kekuatan dengan
memanfaatkan peluang.
Pengembangan PT.Coca-Cola juga di tempuh dengan berbagai usaha seperti:
Pengembangan PT.Coca-Cola juga di tempuh dengan berbagai usaha seperti:
Pertama, bantuan
teknis pengembangan dan pendampingan usaha mikro yang didukung sepenuhnya oleh
Coca-Cola selama satu tahun. Pendampingan ini dimaksudkan untuk memberdayakan
anggota kelompok, meningkatkan jumlah tabungan atas kesadaran sendiri, serta
mengembangkan kegiatan usaha produktif anggota dan pengembangan jaringan usaha.
Kedua, akses
terhadap modal kerja yang diberikan oleh lembaga pembiayaan independen (diluar
Coca-Cola). Pelayanan keuangan mikro seperti ini diberikan hanya bagi mereka
yang memenuhi kriteria ketat, antara lain: secara rutin memiliki kesadaran
berkelompok dan berkembang dalam kelompok, secara rutin dan tepat waktu
menabung, serta berdomisili tetap.
Desain yang Ramah
Lingkungan
Coca-Cola,
perusahaan minuman ringan terkemuka asal Amerika Serikat, telah memperkenalkan
bahan kemasan minuman terbaru, yang terbuat dari bagian tumbuhan. Botol
Coca-Cola teranyar ini merupakan generasi pertama botol plastik ramah
lingkungan.
Botol plastik
konvensional biasanya terbuat dari polyethylene terephthalate (PET), yang
merupakan produk turunan dari minyak bumi, yang jumlahnya makin terbatas.
Sedangkan botol plastik milik Coca-Cola berasal dari 70% produk minyak bumi dan
30% produk turunan dari tebu.
Proses produksi
botol Coca-Cola terbaru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama-tama batang
tebu dihancurkan dan diperas untuk mengekstraksi gula yang ada di dalamnya.
Gula selanjutnya di fermentasi dan didistilasi untuk memproduksi etanol.
Melalui serangkaian proses, etanol diubah menjadi mono-ethylene glycol (MEG).
Mono-ethylene glycol kemudian di campur dengan terephthalic acid untuk memproduksi
plastik PET.
Coca-Cola dengan
bantuan Imperial College London kemudian melakukan analisis dampak lingkungan
antara botol plastik konvensional dan botol plastik terbaru dari Coca-Cola.
Hasilnya menunjukkan bahwa botol plastik yang berasal dari campuran antara
minyak bumi dan etanol meninggalkan limbah karbon
lebih kecil 12%-19% dibandingkan dengan botol plastik konvensional.
MENGELOLA KUALITAS
Manajemen
Kualitas
Bagi Coca-Cola
company, kualitas lebih dari sekedar apa yang dirasakan, dilihat, diukur atau
dikelola. Kualitas menjadi sebuah keutamaan dalam setiap tindakan perusahaan.
Perusahaan melalui kualitas produk yang dihaslkan ingin menciptakan pelanggan
yang loyal, bahkan menciptakan pelanggan dengan katagori pelanggan yang
advocator terhadap produk Coca-Cola.
Semua
fungsi dan jajaran organisasi, mulai dari produksi, pemasaran, distribusi,
keuangan, layanan pelanggan dan konsumen, bekerja keras untuk mengembangkan
praktek-praktek yang terbaik di industri minuman.
The Coca-Cola
Quality System merupakan landasan kebijakan kami terhadap pengawasan mutu -
yang memotivasi kami untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai
standar kualitas, baik itu merupakan standar internasional maupun standar yang
ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri
makanan dan minuman.
Coca-Cola memiliki
Consumer Response Teams dan program-program yang dilaksanakan di semua area
operasi di seluruh Indonesia untuk menampung setiap masukan yang disampaikan
oleh para konsumen dan pelanggan kami, yang kemudian meneruskan masukan
tersebut kepada pihak-pihak yang tepat di dalam perusahaan untuk menjamin bahwa
standar kualitas kami yang tinggi tetap terjaga.
Pengawasan kualitas
di perusahaan Coca-Cola dibedakan menjadi dua kategori umum yaitu pengawasan
mutu isi dan pengawasan mutu kemasan dari produk yang dihasilkan. Pengawasan
isi produk meliputi kadar kemanisan (oBrix) dan kadar karbonasi (CO2).
Sedangkan pengawasan mutu kemasan produk meliputi segala hal yang berkaitan
dengan kemasan produk tersebut, dari penutupan sampai kebersihan botol.
Pengawasan mutu terhadap kadar kemanisan men-jadi hal yang sangat diutamakan
karena menjadi sesuatu yang berpengaruh ter-hadap rasa dari produk. Kadar
kemanisan di sini merupakan kadar gula yang ter-larut dengan satuan
derajad brix (oBrix). Semakin tinggi derajad brix-nya maka se-makin manis
pula rasa yang dihasilkan.(Anonim, 2005)
STRATEGI PROSES COCA-COLA
COMPANY
Strategi proses
yang digunakan oleh Coca-Cola company adalah fokus pada produk,karena produk
Coca-Cola di buat melalui suatu proses yang kontinu. Selain itu Coca-Cola
company memproduksi produknya dalam jumlah yang besar, namun variasinya redah.
Dan peralatan-peralatan yang ada didalam perusahaan memiliki fungsi khusus.
Penjadwalan dalam perusahaan sederhana dan memnetapkan satu tingkatan laju
output tertentu yang memenuhi peramalan penjualan. Karena fasilitas focus pada
produk maka akan membutuhkan biaya tetap yang tinggi, tapi biaya variable
rendah, sebagai imbalan atas utilisasi fasilitas yang tinggi.
Pengembangan Produk
& Daur Hidup Produk
PENDAHULUAN :
Pengembangan
Produk
Proses
keseluruhan strategi, organisasi, generasi konsep, produk dan rencana
penciptaan pemasaran dan evaluasi, dan komersialisasi produk baru. Pengembangan produk merupakan
serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang.
Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi
dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, konsumen untuk mengevaluasi
keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan
teknis. Pada dasarnya permodelan ini dapat dikatakan sebagai
Macam-macam siklus
hidup dan produknya
Beberapa
produk dirancang dengan siklus tertentu.
*
Barang-barang mode (fashion)
mungkin memiliki siklus selama lima bulan, tetapi mobil (dengan sedikit modifikasi) memiliki siklus sepuluh tahun. Dalam
kasus kendaraan bermotor, penggantian
model akan dirancang untuk mengganti model lama ketika penjualan menurun pada tingkat yang tidak diharapkan.
Kejenuhan siklus hidup
produk
·
Kejenuhan
eksternal: konsumen jenuh dan konsumen bosan karena produknya itu-itu saja.
·
Kejenuhan
internal: pegawai mulai dari top level hingga pegawai jenuh dan tidak memiliki
kemauan/ kemampuan untuk berinovasi.
siklus kehidupan produk
1. tahap pengenalan 2. tahap pertumbuhan 3. tahap pematangan 4. tahap
kemunduran
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu
produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting
yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
Daur kehidupan produk dapat dibagi ke
dalam empat tahap utama, yaitu :
1. Pengenalan
2. Pertumbuhan
3. Kedewasaan
4. Tahap penurunan
Karakteristik
Tahap-Tahap Dalam Siklus Hidup Produk
Pada
tiap tahap tersebut terdapat peluang dan masalah yang berbeda-beda dalam
kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Dengan mengenali tahap di
mana suatu produk sedang berada, atau yang akan dituju, pihak manajemen dapat
merumuskan rencana dan strategi pemasaran yang tepat.
Selain
karakteristik di atas, Daur Hidup Produk juga memiliki beberapa
karakteristiksebagai berikut :
1.
Tidak
setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang tidak
pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal memasuki semua
tahapan ini adalah produk-produk yang berkaitan dengan teknologi dan mode
(fad).
2.
Panjang
suatu tahap Daur Hidup Produk untuk tiap produk sangat bervariasi. Product
category memiliki Daur Hidup Produk yang paling lama, product form cenderung
mengikuti pola Daur Hidup Produk standar (bentuk S), sedangkan merek memiliki
Daur Hidup Produk yang paling pendek. Kenyataan membuktikan tidak semua produk
memiliki Daur Hidup Produk yang berbentuk S, seperti yang disajikan di
kebanyakan buku teks. Sementara itu, style life cycle mempunyai daur hidup yang
panjang, sedangkan fad life cycle hanya berlangsung singkat.
3.
Daur
Hidup Produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak contoh
perusahaan-perusahaan yang berhasil memperpanjang Daur Hidup Produk produknya
sehingga penjualannya tidak menurun tetapi malahan terus meningkat.
ANALISIS
Jadi Pengembangan Produk ini sangat penting
karena kita jadi mengetahui apa saja yang di inginkan konsumen Misalnya apabila
produk yang kita buat tidak ada kreasi atau perubahan nya konsumen.
Referensi
tingal pasang iklan aja blog ni heheheh
BalasHapusmakasih
BalasHapusSaya baru saja mengajukan Pinjaman Mobil dari Tn. Pedro dan perusahaan pendanaan investasinya serta Pinjaman Tanpa Subsidi. Setelah melakukan riset pada beberapa pemberi pinjaman, saya memilih Discover karena mereka tampaknya menawarkan beberapa manfaat terbaik di pasar (pada saat ini) dengan suku bunga 2%. Hubungi Tn. Pedro di pedroloanss@gmail.com melalui whatsapp: +393510140339. untuk mengajukan jenis pinjaman apa pun.
BalasHapus